Apa konsekuensi logis dari relativitas...??
Dasar-dasar kosmologi modern dibangun (salah satunya) melalui konsep teori relativitas umum, terutama dalam menjelaskan fenomena gravitasi. Kita hidup dalam ruang-waktu 4-dimensi
yang melengkung.” Albert Einstein mengatakan bahwa benda masif yang berputar di ruang “...akan menyeret ruang dan waktu di sekitarnya...”, inilah asal-mula dari apa yang disebut “frame-dragging” dan “space-curvature”. “Gravitasi tak lagi menjadi kekuatan misterius di kejauhan, tapi merupakan hasil dari objek yang berusaha berjalan lurus menerobos ruang dilengkungkan oleh kehadiran benda materil.” (Gary Taubes, Relativists in Orbit, Discover, Maret, 1997).
Jika dipelajari lebih mendalam, maka kita akan menemukan (secara teoritis) efek pemuluran waktu atau yang lebih dikenal dengan sebutan time dilation, dimana jika suatu benda berada pada area dengan gravitasi besar maka akan mengalami pergeseran waktu yang lebih lambat. Jika anda adalah penggemar film2 science fiction, silakan menonton film Interstellar misalnya. Di film tersebut dijelaskan secara sederhana konsep ini. Ketika sang pemeran utama berada di sekitar gargantua (blackhole) maka dia mengalami efek "tetap muda" ketika kembali ke bumi, sementara anaknya sudah lansia.
Dari teori di atas, banyak ilmuwan yang kemudian berhipotesis, kita mampu melakukan perjalanan waktu, baik kemasa depan maupun mundur ke belakang. Secara teoritis, hal ini sangat2 memungkinkan dengan mengendarai gravitasi itu sendiri.
Hipotesis ini seolah menjadi bumerang, mengapa...??
Setidaknya ada 2 fakta yang sulit untuk dibuktikan;
1. Belum ditemukannya time traveller, orang yang melakukan perjalanan waktu dari masa depan maupun dari masa lampau ke masa dimana kita hidup. Atau belum ditemukan catatan terkonfirmasi terkait hal ini.
2. Fakta kehidupan menyatakan tidak mungkin berlaku adanya "terminator efek", dimana seorang anak kembali ke masa lampau untuk membunuh ibu atau bapaknya.
Untuk menyelamatkan gravitasi, mau tidak mau dihadirkan asumsi baru bersandarkan pada persamaan matematis indah, bahwa dunia ini jamak, banyak dan bersifat paralel (Silakan baca buku Dunia Paralel; Michio Kaku atau menonton film Dr Strange pada klip dimana sang hero menemui Sang Leluhur untuk berobat dan "dikirim" ke dimensi astral). Sehingga seseorang yang melakukan perjalanan waktu ke masa lalu atau ke masa depan, tidak lantas masuk ke dunia yang sama. Tetapi bisa saja masuk ke dunia lain yang berbeda. Namun, dunia tersebut juga dihuni manusia seperti kita. Bahkan, anda bisa menemukan orang yg 100% saya disana, hanya saja sejarah hidupnya berbeda. Gambaran sederhananya, persis seperti anda memainkan game online. Ketika anda memencet scroll portal untuk berpindah lokasi, maka anda akan di pindahkan ke peta lokasi yang dituju dengan chanel secara random, bisa chanel 1, 2 atau 3 tergantung kepadatan player di chanel tersebut.
Singkatnya, saya setuju dengan pernyataan William Lyne; "Jika anda menyakini relativisme, saya harus menunjukkan kepada anda bahwa "perjalanan waktu" adalah bagian integral dari itu, yang merupakan kemustahilan luar biasa yang membuat sains sandaran anda menjadi kepingan sampah pseudo-intelektual tak bernilai yang diramu oleh seseorang yang ingin menyabotase anda demi kepentingan elit "Occult Ether Physics" (yang mengangkat dirinya sendiri).
Oleh karenanya, meminjam istilah William Lyne lagi; saya lebih senang menulis sesuatu yang mudah dipahami awam, "daripada sekadar menjadi pesta matematis “mekanika quantum” yang biasa diiringi dengan halaman berisi persaman-persamaan dan
angka-angka membosankan yang dihasilkan secara logis dari premis-premis tidak logis, tidak terbukti, dan saling bertentangan, namun begitu dihargai oleh para pendukungnya."
Pilihan ada di tangan anda....