---
Sebagian dari tulisan berikut hanyalah anekdot, jangan terlalu serius membacanya.
---
Secara umum, aphelion di definisikan sebagai jarak terjauh dari 2 buah benda yang saling memiliki keterkaitan satu sama lain, dalam hal ini adalah matahari - bumi. Menyatakan HANYA bumi saja yang berada pada titik terjauhnya dari matahari kurang tepat. Bumi atau pun matahari (sebenarnya) bisa saja dijadikan sebagai acuan titik terjauh, karena dari sudut pandang GE sekalipun tidak ada yang benar-benar diam. Matahari bergerak, begitu juga bumi. Justru dalam skala global, penjelasan ini cukup sulit membuat visual 3D dan rumus-rumus matematisnya, kecuali meng-andaikan salah satunya diam (koordinat sentrisnya). Maka kita bisa temukan dalam banyak buku pelajaran, mataharilah yang kemudian dijadikan sebagai acuan diam, karena bumi dianggap mengitari matahari, dan aphelion terjadi karena fenomena revolusi bumi. Sekali lagi, cukup sulit menggambarkannya dalam bentuk visual 3D, video-video yang beredar di youtube atau gambar-gambar animasi yang sering kita lihat, bukan mewakili kondisi sebenarnya. Bahkan, jika teori GE memang benar sekalipun. Hal ini disebabkan gravitasi ala relativity theory berada pada skala 4 dimensi ruang-waktu yang melengkung karena terdistorsi oleh massa.
Penjelasan yang paling mudah itu adalah penjelasan ala FE. Mengapa mudah...? karena ada acuan diamnya dan benar-benar diyakini diam. Baik pada bentuk GM, SM, maupun CM.
Sekarang, kita abaikan sejenak debat argument antara FE dengan GE terkait dampak dari fenomena astronomis ini. Mari kita cari korelasinya dalam kehidupan kita. Fenomena aphelion dan perihelion sudah biasa dalam kehidupan kita sehari. Dulu, waktu saya masih tutor Fisika, saya senang sekali membahas ini. Saya berikan contoh sederhana, misal seseorang pria sedang jatuh cinta pada wanita. Jika dia berada pada titik aphelion (anggap wanita adalah centernya) maka dia akan merasakan rindu tak tertahan. Ah.... saya tidak perlulah menceritakan efeknya. Begitupun ketika berada pada titik perihelion bla bla bla, penjabaran saya pun lengkap dengan konstanta dan angka. Mengasyikan memang. Dalam hal ini, saya setuju dengan GE terkait istilahnya. INGAT ya, hanya istilah saja, tetapi pada objek berbeda dengan mengabaikan penyebabnya. Karena tidak mungkin saya katakan, seorang pria tertarik pada wanita karena sang wanita mampu membuat ruang-waktu melengkung. Yang benar adalah, yang tertarik, dalam hal ini pria merasakan gejala aneh mirip-mirip "gravitasi", dimana ada tangan-tangan maya yang terus menariknya untuk semakin mendekat, menatap lekat-lekat, bahkan putaran waktu pun bukan lagi terbelokan tetapi terasa seakan berhenti ketika sang pujaan berada di sampingnya.
Layaknya fenomena alam, gejala seperti yang saya ceritakan di atas, yang kemudian dalam kehidupan kita dikenal dengan istilah cinta, membutuhkan aksi-reaksi. Pria tertarik, tentu membutuhkan respon balasan dari sang wanita. Uniknya tidak berhenti pada saling menanggapi. Proses aksi-reaksi ini terus berlanjut menhasilkan multiplier effect laksana ledakan nuklir dan terus berulang tanpa kehabisan energi. Jatuh cinta - saling cinta - lamaran - menikah - punya anak - dst.
Hal ini lah yang membedakan antara gravitasi ala Newtonian atau general relativity-nya Einstein dengan dunia nyata. Lebih mudah saya menyebutnya tidak ada aksi-reaksi. Bumi akan terus selamanya berputar (tanpa pernah bosan) tanpa ada keinginan matahari untuk menjawab ketertarikan bumi. Saat ini, bahkan sejak jutaan tahun yang lalu (usia bumi menurut teori para astrofisika), bumi sedang menyatakan cintanya kepada matahari. Namun, matahari begitu teganya tidak menanggapi, entah menolak atau menerima. Membiarkan bumi tergantung tiada tali, tanpa keputusan.
Nah, buat rekan-rekan FE. Hati-hati...
Anda mengkritisi gravitasi, tetapi anda malah terdampak efeknya. Rela menjomblo dengan bangga itu adalah sebagian efeknya. Jika anda betah terus-terusan dengan status itu, mau tidak mau anda harus menerima dengan sadar bahwa gravitasi itu ada. Bukan kah bumi mengitari matahari karena gravitasi...? dan bukankah penyebab gravitasi ini (baca: matahari) selalu cuek dengan bumi...? Kasihan sekali bumi, initial velocity-nya tersia-siakan tanpa ada tanggapan.
Jangan jadikan fenomena aphelion kali ini sebagai alasan ya...!!!


