Dalam heningnya malam, di antara detak waktu yang perlahan merayap, ada jiwa-jiwa yang merindukan keindahan sejati. Jiwa-jiwa yang haus akan cinta Ilahi, yang tak tergoda oleh gemerlap dunia, yang tahu bahwa cinta sejati bukanlah tentang kata-kata, bukan pula sekadar rasa, tetapi tentang penyucian hati dan penyerahan diri.
Wahai jiwa-jiwa yang penuh keindahan…
Bersihkanlah hatimu… karena cinta sejati hanya akan menyentuh hati yang suci. Sebagaimana embun tak akan hinggap di dedaunan yang berdebu, begitulah cinta Ilahi hanya menetap di hati yang bersih dari noda dunia.
Tutuplah lisanmu… karena dalam diam, kita menemukan-Nya. Dalam hening, kita menyadari bahwa cinta tak perlu dideklarasikan dengan kata-kata. Ia hadir dalam keikhlasan, dalam doa yang lirih, dalam sujud yang panjang, dalam air mata yang jatuh tanpa suara.
Dalam diam… temukanlah cahaya. Dalam keheningan… semuanya menjadi nyata. Tabir yang selama ini menutupi pandangan mulai terbuka. Keindahan yang sesungguhnya bukanlah yang terlihat oleh mata, tetapi yang terasa di dalam jiwa.
Antara hamba dan Engkau, Ya Ilahi…
Perjumpaan suci yang penuh keberkahan. Saat tak ada lagi hijab yang menghalangi, saat rindu terjawab dengan kehadiran, saat hati dan ruh melebur dalam cinta-Nya.
Wahai pencari cinta, tidakkah engkau ingin merasakannya?
Maka diamlah, sucikanlah, dekatilah…
Karena di balik keheningan, ada cahaya yang menanti kedatangan kita...