“IA TIDAK AKAN MUDAH DITEMUKAN”


Dalam gelapnya zaman yang sarat kelaliman, manusia terus mencari terang. Namun terang itu bukan lagi pelita yang bersinar, ia tersembunyi, redup dari pandangan dunia. Bukan karena ia lemah, tapi karena dunia belum siap untuk menerimanya.
Pemimpin akhir zaman, bukan sosok flamboyan yang dielu-elukan, bukan selebritas spiritual yang namanya menembus algoritma sosial media. Justru, semakin dunia menenggelamkan dirinya dalam manipulasi kekuasaan global, semakin licik mereka menutupi jejak sang pemimpin sejati. Karena mereka tahu; jika sosok itu ditemukan, bangunan kezaliman yang selama ini mereka pertahankan akan runtuh seketika. Sistem yang mereka bangun dengan propaganda, akan hancur oleh satu hal; kebenaran.
Ia adalah musuh abadi para tiran. Karena ia tak bisa dibeli. Ia tak tunduk pada kekuasaan. Dan jika ia muncul terlalu dini, konspirasi besar dunia tak akan ragu untuk mengeliminasi. Maka Tuhan melindunginya… dengan kesederhanaan. Dengan ketidakterkenalan. Dengan diam yang menggetarkan.
Mungkin ia sedang bersama para fakir, mengusap luka mereka. Mungkin ia ada di balik dinding-dinding yang senyap, menyalakan lentera iman. Atau mungkin, ia masih berjalan sendirian, mencari umat yang cukup tenang untuk mengerti, cukup jernih untuk percaya, dan cukup berani untuk ikut menyongsong perlawanan tanpa kekerasan.
Bukan dengan pedang. Tapi dengan cahaya.
Dan ketika akhirnya ia menampakkan diri, bukan dengan sorak, bukan dengan genderang kemenangan, melainkan dengan wajah tenang dan langkah yang seolah telah lama ditunggu, maka bumi akan berguncang. Bukan karena teriakan perang, tapi karena hati manusia mulai sadar; inilah dia, yang selama ini tak mereka lihat, karena terlalu sibuk melihat ke arah yang salah.
Ia datang bersama setiap jiwa yang selama ini tertindas, tertipu, dan terluka. Mereka akan merapat, satu demi satu, bukan karena dipaksa, tapi karena nurani mereka mengenalnya, bahkan sebelum mata mereka melihatnya. Ia adalah gema dari doa-doa malam, dari tangis-tangis sepi yang tak pernah terdengar oleh dunia.
Namun, ketika ia muncul, lawan-lawan kegelapan tidak akan tinggal diam.
Sistem global akan berguncang. Media akan memutarbalikkan namanya. Para penguasa zalim akan membingkainya sebagai ancaman. Mereka akan menyebutnya sesat, radikal, bahkan pemecah belah perdamaian. Karena mereka tahu, jika rakyat mencintainya, tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghentikannya.
Akan ada fitnah. Akan ada pengkhianatan. Akan ada duka. Tetapi juga akan ada kebangkitan, yang selama ini hanya tinggal dalam naskah-naskah nubuwat dan harapan mereka yang tetap menjaga iman di bawah reruntuhan zaman.
Maka jangan kaget jika saat ia muncul, tidak semua orang menyambut. Karena yang tertutup matanya oleh dunia, akan buta melihat cahaya yang datang dari langit. Tapi bagi mereka yang telah lama bertahan, yang tetap menanti dalam diam dan sabar, itulah hari ketika kebenaran tak lagi hanya cerita. Tapi menjadi nyata.
Mereka yang terlalu keras menatap langit, mungkin lupa bahwa matahari terbit dari ufuk yang rendah. Maka jangan kaget jika pemimpin akhir zaman tak datang dari istana. Tapi dari kegelapan. Dari kesunyian. Dari luka.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Recent

About Me

Foto saya
Kita tidak akan mendapatkan hasil berbeda, jika tetap melakukan hal yang sama...

Bottom Ad [Post Page]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Full width home advertisement