---
Terkadang, yang paling melelahkan bukanlah rasa sakit itu sendiri, tapi usaha tanpa henti untuk melawannya, melawan luka yang belum sempat sembuh, melawan kenangan yang selalu datang tanpa diundang, melawan diri sendiri yang ingin terlihat kuat padahal nyaris runtuh.
Seperti Po si Panda, yang akhirnya mengerti bahwa ia ditinggalkan bukan karena tak dicintai, tapi justru karena cinta ibunya terlalu besar, dan dari kesadaran itu, ia berhenti melawan takdir dan mulai berdamai dengannya.
Karena sesungguhnya, keberanian tak selalu berarti melawan. Ada kalanya, keberanian sejati adalah saat kau duduk diam, menatap luka, membiarkan air mata turun, lalu dengan lembut berkata pada dirimu sendiri: "Sudah, cukup. Kamu tak harus kuat terus-menerus. Stop fighting… let it flow." Dan justru di sanalah, di titik rapuh dan paling rendah itulah, perubahan besar bisa dimulai.