"Aku menjamin sebuah rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun ia berada di pihak yang benar." (HR. Abu Dawud, no. 4800)
Saatnya melangkah lebih bijak. Tidak semua argumen perlu dimenangkan, tidak setiap perbedaan harus diperdebatkan. Ada saatnya diam lebih bermakna daripada menjawab, dan ada waktunya melangkah pergi lebih mulia daripada terus bertahan dalam perdebatan yang tak berujung. Apa yang benar tak akan pudar hanya karena tak dibela dengan kata-kata, dan apa yang salah tak akan berubah hanya karena diperdebatkan tanpa jeda.
Fokuskan energi pada hal yang lebih berarti. Ada ketenangan dalam menahan diri, ada kebijaksanaan dalam mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang lebih mendekatkan kita pada kebaikan. Kini bukan lagi waktunya mempertajam perbedaan, melainkan menguatkan persatuan dengan kedewasaan sikap. Mari sudahi perdebatan, bukan karena kalah atau menang, tetapi karena kita memilih sesuatu yang jauh lebih berharga.
Tetaplah tenang dan jangan terpancing oleh perdebatan yang hanya menyulut emosi tanpa memberi manfaat. Jika ada hal yang meragukan, serahkan kepada mereka yang benar-benar memahami, yang ilmunya kokoh dan dapat dipercaya. Tidak semua hal perlu ditanggapi, tidak setiap kata harus dibalas. Ada kebijaksanaan dalam diam, ada kemenangan dalam menahan diri.
Saat ini, ada hal yang jauh lebih berharga untuk dikejar. Waktu yang tersisa adalah kesempatan untuk memperbanyak ibadah, menyucikan hati, dan menjaga lisan serta jemari dari hal yang sia-sia. Jangan biarkan puasa kita ternoda hanya karena ketidaksabaran, tergelincir dalam amarah, terjerat dalam perdebatan yang tak berujung, atau membiarkan jemari menuliskan sesuatu yang kelak akan disesali.
Semoga Allah ﷻ memberikan kita semua keteguhan dalam iman, kebijaksanaan dalam bersikap, serta kemudahan dalam meraih keberkahan di penghujung Ramadhan.S
